Thursday, October 24, 2013

“DENGARKAN AKU”tapi kau?

       Jika kau mengatakan”dengar aku suara hati ini memanggil namamu”maka aku akan bertanya”apa telinga hatimu mendengar jawaban dari suara hatiku?Tidak!kau tak  mendengarnya.saat kau memanggilku dengan suara hatimu di saat itu pula kau menutup telinga hatimu,seberapa pun keras usahaku untuk menjawab panggilanmu kau tak kan mampu mendengarnya.aku berteriak menjawab panggilanmu,tapi kau tak pernah bisa mendengarnya,tak pernah.aku ada di sana,tapi kau tak pernah mau merasakan keberadaanku.aku berada di depanmu tapi kau ragu untuk membuka mata hatimu untukku.aku menangis,tapi kau tak mampu mendengar tangisanku ,aku terluka tapi kau tak mau melihat lukaku.bukan aku tak menjawab panggilanmu tapi kau enggan mendengar suara hatiku.
       Disaat kau mengatakan”separuh aku dirimu,tapi mengapa kau tak yakin jika separuh diriku adalah dirimu?separuh aku dirimu!apa kau tak tau itu?apa yang harus kulakukan agar kau yakin di dalam diriku ada jiwamu,
       “aku ingin kau merasa aku mengerti kamu mengerti aku”apa kau bisa merasakan aku?bisakah?jika pertanyaan itu kau ajukan padaku aku akan mengatakan aku bisa merasakanmu,bahkan saat aku tak bersamamu,tak disampingmu.aku bisa merasakan semua,semuanya.sakitmu,marahmu sedihmu,senangmu, semuanya.saat kau sakit aku kawatir setengah mati,saat kau bersedih kurasakan juga sesak di dadaku,saat kau marah betapa aku slalu merasa bersalah pada diriku sendiri.saat kau dalam kesulitan doaku slalu menyertaimu.aku tak mendengarmu,aku tak  melihatmu,tapi aku bisa merasakan apa yg kau rasakan.LALU,bisakah kau merasakan aku,bisakah?bisakah kau merasakan sesak di dadaku saat aku mengingatmu?bisakah kau melihat lukaku?bisakah kau mendengar jeritan hatiku?
       KAU,hanya ingin didengarkan,dan dirasakan tapi tak pernah mau merasakan dan mendengarkan.kau tak yakin akan diriku dan perasaanku.kau tak mau menungguku sejenak,saat aku masih berusaha menyakinkan diriku bahwa kau ada disini di hatiku.tapi saat aku yakin,kau telah pergi dan menyalahkan diriku atas semua yang terjadi.mungkin satu satunya salahku adalah sedikit terlambat menjawab panggilanmu,itupun kulakukan karna tak sengaja,karna suara hatimu terdengar samar di telingaku
       Kini kau masih belum bisa lupakan aku,sama halnya seperti aku,disini belum juga mampu menghapus bayangmu dari benakku.kita saling mencintai tapi entah mengapa kita tak bisa bersama.kita terlalu pengecut untuk mengungkapkan rasa.seakan mulut kita terkunci walaupun hanya ingin sekedar mengatakan “aku suka kamu”.tapi kau telah memutuskan untuk pergi membawa luka yang kau anggap karna aku.lalu bagaimana dengan lukaku?apakah ini juga karna aku sendiri?aku tak akan menahanmu untuk disini,aku hanya ingin kau  mengambil kepingan jiwamu yang ada pada diriku.ambillah dan berikan kepada seseorang yang kau yakini sebagai belahan jiwamu yang sesungguhnya,dan kurasa itu bukan aku.seseorang yang kau yakini mampu mendengar suara hatimu,yang mampu mengerti dirimu.
       Dan saat itu terjadi,jika aku mengatakan aku hanya berharap kebahagiaanmu,asal kau bahagia aku juga bahagia.itu semua bohong hanya sekedar basa basi belaka tak mungkin aku bahagia jika melihatmu dengan yang lain,mungkinkah aku bisa tersenyum jika belahan jiwaku diambil orang lain?mungkin aku bisa pura pura tersenyum dan seolah olah tak tejadi apa apa,tapi tidak dengan hatiku.di hatiku pasti terjadi hujan air mata yang tak pernah reda.sakitku mungkin tak tersembuhkan tapi aku tak ingin menahanmu disini ,karna itu hakmu untuk pergi.pergilah,pergilah yang jauh dari diriku hingga aku tak kan mampu lagi mendengar suara hatimu.lupakan aku,hapus aku,lenyapkan aku .
       Tuhan tolong aku!hapus dia dari ingatanku,hilangkan dia dari pikiranku.dia telah pergi,biarkan aku melanjutkan hidupku meski yang ada hanya kehampaan.aku juga terluka sama seperti dia.aku tak mengerti mengapa cinta kami hanya saling melukai.



No comments:

Post a Comment