“DENGARKAN AKU”tapi kau?
Jika
kau mengatakan”dengar aku suara hati ini memanggil namamu”maka aku akan bertanya”apa telinga hatimu
mendengar jawaban dari suara hatiku?Tidak!kau tak mendengarnya.saat kau memanggilku
dengan suara hatimu di saat itu pula kau menutup telinga hatimu,seberapa pun
keras usahaku untuk menjawab panggilanmu kau tak kan mampu mendengarnya.aku
berteriak menjawab panggilanmu,tapi kau tak pernah bisa mendengarnya,tak
pernah.aku ada di sana,tapi kau tak pernah mau merasakan keberadaanku.aku
berada di depanmu tapi kau ragu untuk membuka mata hatimu untukku.aku
menangis,tapi kau tak mampu mendengar tangisanku ,aku terluka tapi kau tak mau
melihat lukaku.bukan aku tak menjawab panggilanmu tapi kau enggan mendengar
suara hatiku.
Disaat
kau mengatakan”separuh aku dirimu,tapi mengapa kau tak yakin jika separuh
diriku adalah dirimu?separuh aku dirimu!apa kau tak tau itu?apa yang harus
kulakukan agar kau yakin di dalam diriku ada jiwamu,
“aku ingin kau merasa aku mengerti kamu mengerti aku”apa kau bisa
merasakan aku?bisakah?jika pertanyaan itu kau ajukan padaku aku akan mengatakan
aku bisa merasakanmu,bahkan saat aku tak bersamamu,tak disampingmu.aku bisa
merasakan semua,semuanya.sakitmu,marahmu sedihmu,senangmu, semuanya.saat kau
sakit aku kawatir setengah mati,saat kau bersedih kurasakan juga sesak di
dadaku,saat kau marah betapa aku slalu merasa bersalah pada diriku sendiri.saat
kau dalam kesulitan doaku slalu menyertaimu.aku tak mendengarmu,aku tak melihatmu,tapi aku bisa
merasakan apa yg kau rasakan.LALU,bisakah kau merasakan aku,bisakah?bisakah kau
merasakan sesak di dadaku saat aku mengingatmu?bisakah kau melihat
lukaku?bisakah kau mendengar jeritan hatiku?
KAU,hanya
ingin didengarkan,dan dirasakan tapi tak pernah mau merasakan dan
mendengarkan.kau tak yakin akan diriku dan perasaanku.kau tak mau menungguku
sejenak,saat aku masih berusaha menyakinkan diriku bahwa kau ada disini di
hatiku.tapi saat aku yakin,kau telah pergi dan menyalahkan diriku atas semua
yang terjadi.mungkin satu satunya salahku adalah sedikit terlambat menjawab
panggilanmu,itupun kulakukan karna tak sengaja,karna suara hatimu terdengar
samar di telingaku
Kini kau masih belum bisa lupakan aku,sama halnya seperti aku,disini
belum juga mampu menghapus bayangmu dari benakku.kita saling mencintai tapi
entah mengapa kita tak bisa bersama.kita terlalu pengecut untuk mengungkapkan
rasa.seakan mulut kita terkunci walaupun hanya ingin sekedar mengatakan “aku
suka kamu”.tapi kau telah memutuskan untuk pergi membawa luka yang kau anggap
karna aku.lalu bagaimana dengan lukaku?apakah ini juga karna aku sendiri?aku
tak akan menahanmu untuk disini,aku hanya ingin kau mengambil kepingan jiwamu yang ada
pada diriku.ambillah dan berikan kepada seseorang yang kau yakini sebagai
belahan jiwamu yang sesungguhnya,dan kurasa itu bukan aku.seseorang yang kau
yakini mampu mendengar suara hatimu,yang mampu mengerti dirimu.
Dan
saat itu terjadi,jika aku mengatakan aku hanya berharap kebahagiaanmu,asal kau
bahagia aku juga bahagia.itu semua bohong hanya sekedar basa basi belaka tak
mungkin aku bahagia jika melihatmu dengan yang lain,mungkinkah aku bisa
tersenyum jika belahan jiwaku diambil orang lain?mungkin aku bisa pura pura
tersenyum dan seolah olah tak tejadi apa apa,tapi tidak dengan hatiku.di hatiku
pasti terjadi hujan air mata yang tak pernah reda.sakitku mungkin tak
tersembuhkan tapi aku tak ingin menahanmu disini ,karna itu hakmu untuk pergi.pergilah,pergilah
yang jauh dari diriku hingga aku tak kan mampu lagi mendengar suara
hatimu.lupakan aku,hapus aku,lenyapkan aku .
Tuhan tolong aku!hapus dia dari ingatanku,hilangkan dia dari
pikiranku.dia telah pergi,biarkan aku melanjutkan hidupku meski yang ada hanya
kehampaan.aku juga terluka sama seperti dia.aku tak mengerti mengapa cinta kami
hanya saling melukai.