Sebuah rasa yang tak berasa.Karena semua hanyalah halusinasi yg sengaja diciptakan seseorang untuk memanipulasi otakku.yang seharusnya “rasa”itu menciptakan sebuah kebahagiaan tetapi sebaliknya yang tercipta sebuah ke”hampa”an yang meninggalkan rasa perih yang mendalam,sebuah luka yang seolah-olah tak tersembuhkan.
Kau
tau bagaimana sepi yang kurasa?sepi yang paling sunyi melebihi kesepian yg
dikisahkan si tua yunus ketika ia berdiam dalam perut paus.
Aku
tak akan mengotori tanganku untuk
membalas semua ini aku percanya TUHAN.Bukan karena aku pengecut atau
takut.dunia selalu berputar mungkin kini kau sedang di atas menertawakan setiap
penderitaan yang sedang kualami. Apapun yang terjadi aku harus bertahan walapun
sampai titik darah penghabisan.karna aku ingin melihat hukuman atas perbuatanmu
padaku,aku yakin suatu saat nanti kau akan merasakan apa yg aku rasakan.sakit
teramat dalam.dan ketika saat itu tiba aku akan menutup mata dan
telingaku.bertingkah seolah-olah tak tau apa yg terjadi seperti yang sedang kau
lakukan kini.
NB:Aku sedang
menunggu,kau pun sedang menunggu.